Selasa, 03 Desember 2013

perguruan pencak silat jawa tengah

Jawa Tengah dan Yogyakarta

  • Padepokan RangJat (Ranggah Jati) Persaudaraan Seni Beladiri Pencak Silat Inti Daya Padepokan Ranggah Jati. Didirikan di Yogyakarta tahun 2012 februari 21, oleh Dwi Warsanto B.N., S.Pd. Kor. http://www.rangjat.blogspot.com / http://www.youtube.com/watch?v=_K6tFH4dmKI. Perguruan ini sebelumnya sudah di matangkan dari tahun 2004 di mulai dengan nama Psifisionergi hingga RangJat (Ranggah Jati) sekarang 2012, http://www.psijogja.blogspot.com. Gabung facebook http://id-id.facebook.com/people/Dwi-Warsanto-B/1242051786. Di dalam Padepokan RangJat menerapkan, seni ilmu beladiri berlapis, dengan konsep beladiri berdasar kekuatan dan kecepatan atau inti daya atau power.
  • Persilatan Ragajati berpusat di Banjarnegara, Jawa Tengah, didirikan tanggal 6 Agustus 1976 oleh (Alm.) Guru Besar Soeharno Soeroatmodjo. Saat ini Guru Besar Persilatan Ragajati dijabat oleh Agus Hirawan Suro Adi Wijoyo (Mas Agus), yang merupakan putra dari Guru Besar terdahulu.
  • Persatuan Hati (PH) didirikan oleh RM Mangku Pujono (Guru Besar) dan dibantu oleh para sesepuh lainnya di Yogyakarta pada tahun 1927, ini merupakan kelanjutan dari perkumpulan "Be United" tahun 1921.
  • Silat Perpi Harimurti - berasal dari Yogyakarta, didirikan oleh Eyang Sukowinadi yang berguru pada Gusti Harimurti
  • Silat PPS Beladiri Tangan Kosong Merpati Putih - salah satu perguruan dengan jumlah anggota terbanyak di Indonesia. Berasal dari Yogyakarta.
  • Tapak Suci - perguruan silat di bawah ormas Muhammadiyah. Pendirinya berasal dari Banjarnegara dan berkembang di kawasan Kauman, Yogyakarta
  • Pusaka Sakti Mataram Lakutama - perguruan silat yang berasal dari Yogyakarta, didirikan oleh Ki Poleng Sudamala
  • Perguruan Pencak Silat Cepedi (Cepat Pembelaan Diri) - didirikan pada tanggal 17 September 1922 di daerah Dagen kawasan Malioboro barat, oleh Eyang Citra Mangkunagara.
  • Perguruan Beladiri Sinar Perak - merupakan suatu organisasi kekeluargaan beladiri yang secara resmi berdiri pada tanggal 24 Desember 1990.
  • Perguruan Beladiri Garuda Nusantara - didirikan oleh Bapak K.H. Muhammad Thoyyib Sumarko S.Pd. pada tahun 1996. tergolong muda, namun sudah mulai ikut andil dalam keuaraan tingkat jawa tengan maupun Nasional
  • PS Garuda Jisai - Perguruan yg berasal dari Yogyakarta yang di dirikan Oleh FX.Sukirdjo sejak tahun 4 Agustus 1970 Yang beraliran Rasional Dan Religius dan Berazaskan Atas Cipta,Rasa dan karsa[rujukan?]
 sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_perguruan_silat

kendala persebaran pencak silat



Kendala Penyebaran Pencak Silat
Oleh: O'ong Maryono

Saat ini penyebaran pencak silat sudah menunjuk angka mencapai 29 negara di seluruh dunia. Berkat jerih payah perguruan-perguruan bersama-sama IPSI dengan disokong media cetak dan elektronik dalam usaha penyebaran informasi pencak silat dapat mendunia. Sepatutnya kita acungkan jempol. Banyaknya perguruan pencak silat dapat mengembangkan sayap dengan membuka cabang perguruan di mancanegara dan membuat masyarakat awam terkagum-kagum. Kini budaya peninggalan nenek moyang kita sudah go international. Perasaan bangga menyelimuti seluruh anggota perguruan dan menjadi motivasi dalam berlatih. Indikasi 'kepongahan' perguruan ini, terwujud pula dalam pengakuannya memiliki banyak anggota dan cabang yang tersebar di mancanegara. Ungkapan ini nampak di setiap untaian kata yang dituliskan atau diucapakan dalam media massa.

Namun jika diamati secara cermat kemampuan teknik pesilat dari mancanegara di beberapa pertandingan pencak silat olahraga dan seni beladiri pada peringkat sukan dunia, tampak tidak merata. Kualitas pesilat yang bertanding pada Kejuaraan Pencak Silat Dunia terkesan rendah dan kurang pantas untuk peringkat internasional. Tim Indonesia pun selalu mengirimkan pesilat peringkat nasional lapis kedua, sedangkan lapis pertama diprioritaskan untuk pesta olahraga umum seperti SEA GAMES.

Fenomena kesenjangan teknik ini yang sudah terjadi cukup lama di kalangan pencak silat dunia sangat menarik untuk diketahui dan dianalisa lebih lanjut. Bila kita memperhatikan perguruan-perguruan modern yang berfaham liberal-rasional, ternyata bahwa mereka sangat terbuka untuk pesilat asing. Atas dorongan rasa bangga, ingin mendapat pujian, sanjungan, perguruan-perguruan modern pergi mengajar ke luar negeri atau sebaliknya mengangkat orang asing yang sedang berkunjung keperguruan untuk melihat-lihat menjadi murid. Lontaran tawaran oleh perguruan dengan kesanggupannya akan memeberikan pelatihan untuk orang asing tidak disisa-siakan. Cukup membekali pesilat asing dengan teknik-teknik dasar yang sederhana dan berlatih dalam kurun waktu sangat singkat, perguruan-perguruan mengangkat dan memberikan diploma sebagai pelatih di negerinya.

Tindakan perguruan seperti ini tidak menutup kemungkinan, akan menghasilkan pelatih yang berkualitas rendah. Pengangkatan sebagai wakil perguruan dengan tidak dibekali pengetahuan pencak silat seutuhnya dan tidak ditindak lanjuti dengan pengembangan kemampuan diri, niscaya pelatih asing ini akan menghasilkan pesilat yang tidak seperti kita inginkan.

Sedangkan perguruan-perguruan yang bersifat tradionalpun tidak dapat membantu menyelesaikan masalah, bahkan sering memperumit dan menjadi penghambat perkembangan pencak silat. Perguruan-perguruan pencak silat tradisional dalam tanda kutip tidak memiliki organisasi, sampai saat ini masih dengan setia mempertahankan keaslian pencak silat. Keutuhan kegiatan ritual yang berhubungan dengan agama ataupun budaya, hierarki dan prinsip senioritas masih sangat dominan dan tetap dipertahankan.

Biasanya perguruan seperti ini tidak melakukan kegiatan promosi ke luar negeri. Namun sering dicari oleh orang asing karena dianggap perguruaan yang masih kokoh mempertahankan tradisi 'asli' pencak silat. Nama kelompok perguruan semacam ini di mancanegara dikenal masyarakat, tak ubahnya seperti perguruan modern lainnya.
Untuk kelompok tradisional ini, perbedaan ras, warna kulit, tradisi dan budaya menjadi factor penghambat. Pesilat asing yang berminat menjadi murid atau anggota sulit diterima. Bila diterima, pada peringkat materi pelajaran tertentu yang merupakan ajaran jurus pamungkas tidak akan diajarkan dikarenakan rahasia perguruan. Erizal cal Chaniago pendekar Beringin Sakti di Jakarta mengatakan, sikap kehati-hatian guru terhadap muridnya disampaikan dalam sebuah pepatah Minangkabau: "Nasaganggam di lepas nan sapinjik disimpan". Artinya: 'yang segenggam diberikan yang kuncinya disimpan'.

Sikap guru-guru pencak silat tradisional ini dipertegas oleh Ramli pimpinan Silek Tuo di Bukit Tinggi, kehati-hatian seorang pendekar dikawatirkan suatu waktu muridnya akan dapat mengalahkan gurunya dengan menggunakan yang sepinjik tadi. Sementara pendekar Silek Tuo, Mulyadi K.S dan ketua IPSI Padang Panjang berpendat lain yaitu; Bahwa jurus yang sepinjik tadi sebetulnya tidak pernah ada, hanya dipergunakan sebagai alasan untuk memperkokoh status hierarki oleh seorang pendekar agar para murid tetap berlaku hormat kepadanya.
Kedua macam sikap yang diuraikan di atas dapat dianggap secara indirek sebagai penyebab utama dari rendahnya mutu pengembangan pencak silat di luar negeri. Menyimak keadaan di atas, lantas menjadi pertanyaan bagaimana pencak silat dapat mampu bersaing dengan beladiri lain di luar negeri.

Kedua sikap yang bertolak belakang ini tidak merupakan jawaban positif dan berkesinambungan agar kita dapat menjawab tantangan era globalisasi untuk menyebarkan dan memperkenalkan budaya bangsa. Sebagai budaya asli, jelas pencak silat dapat menjadi kebanggaan sekaligus identitas kepribadian bangsa. Penulis ingin mengetuk isi hati pendekar muda agar bangkit dan bersatu padu memikirkan keadaan ini. Melalui studi dan penelitian, kita dapat menyusun sebuah strategi yang sesuai dengan lingkungan agar pencak silat berprestasi lebih baik di masa mendatang. Dengan mengadakan inventarisasi dari berbagai aliran pencak silat, dan mencari ciri khas, menonjolkan keunggulan dan mengurangi kelemahan pada setiap perguruan, insan-insan pencak silat di tanah air dapat menghadapi sikap-sikap yang menjadi penghambat perkembangan. Hanya dengan introspeksi pada diri sendiri kita dapat menguasai dunia!



back to main page • back to reflections


sumber: http://www.kpsnusantara.com/reflect/malay/Kendala%20Penyebaran%20Pencak%20Silat.htm

logo pencak silat seindonesia

Logo Pencak Silat

Pencak Silat di Indonesia tumbuh dan berkembang menjadi berbagai macam aliran, setiap aliran bela diri pencak silat memiliki logo sendiri. berikut ini beberapa koleksi Logo Pencak Silat di Indonesia dari berbagai macam aliran pencak silat.

1. Logo Pencak Silat Cempaka Putih

2. Logo Pencak Silat Pagar Nusa
3. Logo Pencak Silat Merpati Putih
4. Logo Pencak Silat Bunga Islam
5. Logo Pencak Silat PSHT
Itu tadi beberapa logo berbagai macam aliran pencak silat, masih banyak lagi macam - macam logo dari berbagai aliran pencak silat yang ada di indonesia. anda bisa mencarinya di mesin pencarian google. terimakasih
 
Sumber  http://pencaksilat-center.blogspot.com/2013/03/logo-pencak-silat.html